Asal Usul Candi Prambanan, merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1991.
Melansir dari laman resmi nya Kemdikbud, kompleks Candi Prambanan terletak di Kecamatan Prambanan, Sleman dan Kecamatan Prambanan, Klaten. Letaknya kurang lebih 17 kilometer sebelah timur laut Yogyakarta dan 50 kilometer sebelah barat daya Surakarta.
Candi Prambanan dari segi arsitektur bangunan, memiliki bentuk yang tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya. Candi Siwa sebagai candi utama dan memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang tinggi di tengah-tengah kompleks candi-candi yang lebih kecil.
Kemudian tepat di depan setiap candi besar, terdapat 3 candi dengan ukuran yang lebih kecil untuk penggambaran kendaraan atau tunggangan para dewa yaitu lembu Nandi untuk Siwa, angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Pada relief candi terdapat cerita Ramayana dan Krishnayana, seperti yang dilansir dari situs SMA 13 Semarang.
Kompleks Candi Prambanan memiliki empat arah mata angin, sedangkan bangunan candi sendiri menghadap ke timur. Denah candi mengikuti pola Mandala yang menjadi ciri khas candi-candi Hindu. Bentuknya menjulang seperti bentuk Gunung Mahameru tempat bersemayamnya para dewa.
Asal Usul Candi Prambanan, Bukti Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Indonesia
Bagaimana sejarahnya?
Sejarah Candi Prambanan
Dibalik cerita sejarah penamaan Candi Prambanan, Seperti yang dijelaskan dalam situs Kemdikbud, nama Prambanan berasal dari nama desa tempat candi tersebut berdiri.
Nama ini juga diperkirakan merupakan perubahan nama dialek Jawa dari istilah Hindu ‘Para Brahman’ yang berarti ‘Brahman Agung’ menjadi Prambanan.
Namun, pendapat lain beranggapan bahwa nama “Prambanan” berasal dari kata ‘mban’ dalam bahasa Jawa yang berarti memikul atau mengemban tugas yang merujuk pada dewa-dewa Hindu yang mengemban tugas di dunia ini.
Berdasarkan prasasti Siwagrha, sejarah nama asli kompleks Candi Prambanan adalah Siwagrha yang berarti Rumah Siwa. Hal ini dikarenakan terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi 3 meter.
Pembangunan Candi Prambanan
Pembangunan candi Hindu ini dimulai oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan dari candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tidak jauh dari Prambanan.
Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan terus disempurnakan oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu.
Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa yang ada di Garbhagriha, ruang utama candi, adalah perwujudan dari Raja Balitung. Pembangunan candi yang bersejarah ini terus disempurnakan secara berkala oleh raja-raja Medang Mataram, seperti Raja Daksa dan Raja Tulodong.
Pembangunan kompleks Candi Prambanan ini juga diperluas hingga membangun ratusan candi tambahan di sekitar candi utama nya. Candi ini berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan berbagai upacara penting atau keagamaan kerajaan Mataram.