Fri. Oct 18th, 2024
Ayah Mengorbankan Nyawa untuk Melindungi Anak Istri Pahlawan!Ayah Mengorbankan Nyawa untuk Melindungi Anak Istri Pahlawan!

Ayah Mengorbankan Nyawa untuk Melindungi Anak Istri Pahlawan! Ada sebuah kisah pengorbanan di balik insiden penembakan kandidat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Pennsylvania.

Seperti diketahui, akibat insiden tersebut, satu orang peserta kampanye dilaporkan tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka. Sedangkan pelaku yang bernama Thomas Matthew Crooks (20) ditembak mati di tempat kejadian perkara oleh agen Secret Service AS.

Ayah Mengorbankan Nyawa untuk Melindungi Anak Istri Pahlawan!

FBI mengaku terkejut karena pelaku menembakkan peluru tanpa disadari oleh penegak hukum. Dilansir CNN, Minggu (14/7/2024), agen khusus FBI Kevin Rojek yang bertugas di kantor Pittsburgh terkejut pria bersenjata itu bisa melepaskan beberapa tembakan saat kampanye Trump di Butler, Pennsylvania.

“Mengejutkan bahwa pria bersenjata itu melepaskan beberapa tembakan tanpa diketahui oleh pihak berwenang,” kata FBI.

Ketika seorang ayah melindungi keluarganya

Korban yang tewas adalah Corey Comperatore. Dia adalah seorang petugas pemadam kebakaran, ditembak mati saat melindungi keluarganya dari peluru.

Comperatore dilaporkan sedang duduk di tengah kerumunan massa saat Thomas Matthew Crooks (20), melepaskan tembakan ke arah Trump. Menurut saksi mata, saat tembakan terdengar, beberapa penonton kampanye terjatuh. Diduga saat itulah ketiga penonton tersebut tertembak, termasuk salah satunya Comperatore yang tewas.

Saat penembakan terjadi, Comperatore melompat ke arah keluarganya yang juga hadir dalam acara kampanye Trump. Pria berusia 50 tahun itu berusaha melindungi istri dan anaknya dari tembakan, yang kemudian membuat dirinya sendiri tewas tertembak.

“Dia menjatuhkan saya dan ibu saya ke tanah… (dan) melindungi tubuh saya dari peluru yang datang ke arah kami,” lanjutnya, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (15/7/2024).

Digambarkan sebagai Pahlawan

Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro juga menggambarkan Comperatore sebagai pahlawan dan mengatakan bahwa bendera negara bagian akan dikibarkan setengah tiang untuk menghormatinya.

“Kami kehilangan seorang warga Pennsylvania tadi malam,” kata Shapiro kepada para wartawan.

“Corey adalah pendukung setia mantan presiden,” kata Shapiro, seraya menambahkan, “dan sangat senang berada di sana tadi malam.”

Korban lainnya diidentifikasi sebagai David Dutch, 57, dan James Copenhaver, 74, menurut Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania pada hari Minggu.

Komentar Trump

Trump juga memberikan komentarnya setelah selamat dari penembakan ini. Trump mengatakan bahwa ia “seharusnya sudah mati” setelah insiden penembakan tersebut.

“Saya seharusnya tidak berada di sini, saya seharusnya sudah mati,” kata Trump kepada New York Post dalam sebuah wawancara di dalam pesawatnya pada hari Minggu (14 Juli) waktu setempat, Dalam konvensi tersebut, Trump akan dikukuhkan sebagai calon presiden dari Partai Republik.

Dalam wawancara tersebut, dilansir dari kantor berita AFP, Senin (15/7/2024), terlihat perban putih berukuran besar di telinga Trump.

Trump yang berusia 78 tahun menjadi sasaran penembakan seorang pria bersenjata dalam acara kampanyenya pada Sabtu (13/7) lalu. Tembakan tersebut meleset dan hanya mengenai telinganya. Namun, seorang penonton tewas dan dua orang lainnya terluka dalam insiden tersebut.

Trump mengatakan kepada Post bahwa dia mungkin sudah mati jika dia tidak memiringkan kepalanya sedikit ke kanan untuk membaca grafik tentang imigran ilegal saat berpidato dalam acara kampanye tersebut.

Trump juga memuji agen-agen Secret Service yang menembak mati pelaku penembakan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *